10/18/2009
SENSASI MAKAN LELE di PECEL LELE LELA KARAWANG
10/07/2009
Indonesia Entrepreneur Club (INEC) Karawang Terbentuk !!
Dalam kesempatan itu juga tampil 3 orang presentator usaha dari INEC Karawang, yaitu : Bapak Muchlis (Pengusaha HP dan Voucher), Bapak Soni (Pengusaha + Karyawan Bank) dan Bapak Rudi CKSK (Pengusaha Kreatif Desain dan IT). Mereka bercerita mengenai perkembangan usaha dan sharing ilmu kepada rekan-rekan yang hadir pada acara tersebut.
"Kehadiran INEC Karawang diharapkan mampu menjadi pioner dan penggerak roda perekonomian kota karawang" ungkap Indra selaku ketua INEC Karawang terpilih. Karena mereka-mereka yang telah dan pernah mengikuti seminar "Cara Gila Jadi Pengusaha" telah mempunyai mindset yang berbeda dengan orang yang masih saat ini bekerja menjadi pegawai / Karyawan. Untuk itulah akan banyak program kerja dan tugas-tugas yang akan mereka emban untuk menyatukan visi dan misi para anggora komunitas entreprenuer karawang itu dan juga ke masyarakat umum yang belum mengikuti seminar tersebut.
Adapun seminar "Cara Gila menjadi pengusaha" itu akan membawa effek dan energy positif yang sangat luar biasa guna keluar dari rutinitas dan permasalahan modal serta tyempat usaha yang memang selalu menjadi pemikiran dan tanggung jawab mereka di Indonesia Entrpreneur Club di kemudian harinya.
Penulis : Rudi CKSK
10/06/2009
Halal bi Halal Blogger Karawang
Hari menjelang gelap di kota karawang, dan malam itu bertempat di kawasan Food Festival GaluhMas pada tgl 4 Oktober 2009, para pembesar dan warga setia KOmunitas Blogger Karawang, hadir dalam rangka Halal bi Halal komunitas Blogger Karawang dan Merayakan ulang tahun pertama Karawang Info (KARIN)
Tepat jam 7 malam, acara halal bi halal pun di buka oleh sang pembesar blogger karawang yang mempunyai tugas sebagai Ketua Dewan Pendorong + Humas Blogger Karawang yaitu Kang TATANG. Personil yang hadir malam ini beberapa diantaranya adalah Rudi CKSK, Faisal (seniman), Mas Badar (Percetakan), Dhiraj (Warnet Extreme), Teh RInso (Atik), Teh Nung, Kang Sanu, Kang Purwo, dll suasana pertemuan blogger, tak lain akan selalu berhubungan yang namanya dunia blog, masa depan dan kemauan IT di Karawang yang harus diciptakan, peluang-peluang yang bisa di terobos oleh komunitas ini. Kemudian juga informasi untuk registrasi ulang keanggotaan Blogger karawang, yang mana formnya bisa di peroleh di blog Karawang.
Dengan adanya Halal bi halal ini, semoga akan makin menyambung tali silaturrahmi dan keakraban diantar sesama para Netter, Blogger dan Facebooker. Karena kebutuhan media Informasi yang kini lebih di akrabi adalah dunia internet, akan makin mempermudah dan meningkatkan potensial dan skill para penggunanya.
Penulis: Rudi CKCK
10/01/2009
Gempa 7,6 SR di Sumatera Barat 30 September 2009
Hingga info ini KarIn rilis (30 September menjelang tengah malam), dikabarkan banyak bangunan hancur dan hampir 100 warga dipastikan tewas, angka ini diperkirakan bertambah mengingat situasi disana belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi secara cepat apalagi listrik sempat mati total. Dalam kaitannya dengan kemungkinan Tsunami, BMKG mengumumkan gempa ini tidak berpotensi disusul Tsunami.
Sebelumnya, pada tanggal 28 September 2009, BMKG sendiri sudah memberikan peringatan dini seperti yang ada di situs onlinenya (www.bmkg.go.id) tentang prediksi adanya hujan lebat dan angin kencang di wilyaha Indonesia bagian Barat dan Utara serta di sekitar ekuator dari 29 September – 1 Oktober 2009. Selain itu gelombang tinggi diperkirakan terjadi pada 28 – 30 September 2009.
Terkait bencana alam berupa gempa di Sumatera Barat dan sekitarnya ini, untuk Anda dimanapun yang memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan terutama secara materi agar segera menghubungi pos penyalur bantuan untuk meringankan para korban disana, baik melalui media massa maupun instansi terkait.
(sumber Karawang Info)
9/29/2009
Facebook Story
Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.
Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.
Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.
Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.
Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.
Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi barang dagangan’ yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.
Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar�menyatukan’ komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.
TIADA KETEKUNAN YANG TIDAK MEMBAWA HASIL…
(sumber Kang Darma)
9/28/2009
Undangan Halal bi Halal Blogger Karawang
semoga bisa hadir tepat pada waktunya, demikian untuk menjadi maklum. Terimakasih.
Humas
Kangtatang
NB: Acara terbuka untuk umum dan Konsumsi atas biaya masing-masing.
INFEKSYer's BERBICARA
Ternyata Pria yang memiliki nama lengkap MARHASAN ini tidak segarang tampangnya ketika kami mencoba berinteraksi dengannya, bahkan beliau menyambut baik Pasukan Tempur INFEKSYS dengan berkata : "Bagus sekali ini tujuan INFEKSYS, dengan begini jalur komunikasi dan informasi antar warga Perumnas akan lebih baik, lebih cepat dan ini bisa jadi cara supaya seluruh warga Perumnas bisa saling kenal. Saya sangat mendorong supaya seluruh warga Perumnas Bumi telukjambe ini menggunakan INFEKSYS! Oia dengan INFEKSYS ini warga ketika ada kejadian yang mengganggu keamanan juga bisa saling memberitahu dengan cepat, jadi segala tindak kejahatan yang akan terjadi bisa lebih cepat ditanggulangi. Ayo pasang INFEKSYS semua ya!"
Wah apresiasi dan pengertian Pak MARSAN terhadap INFEKSYS ini luar biasa sekali rupanya. kalau pak MARSAN saja menganggap INFEKSYS sangat positif bahkan dibutuhkan bagi seluruh warga, sekarang tinggal anda yang putuskan kapan akan mendaftarkan diri untuk memasang INFEKSYS di rumah anda sendiri????
Penulis : ios
9/27/2009
1st REWARD 4 d BEST PERFORMANCE DEVICE IN INFEKSYS!
Ternyata Bapak IMAM PRAYOGI yang pada awalnya mengetahui INFEKSYS dari sekedar lewat melintas di depan Kafe Fet lalu tak sengaja membaca logo INFEKSYS menjadi ingin tahu lebih tentang INFEKSYS, sampai akhirnya Ayah dari MUHAMMAD YASBI ini memutuskan berhenti mampir sejenak untuk bertanya-tanya kepada Pasukan Tempur INFEKSYS, setelah bicara cukup lam dengan Mbah Bolic akhirnya beliau memutuskan untuk mencoba INFEKSYS di rumahnya sendiri.
Setelah INFEKSYS dipasang di rumahnya, ternyata hasilnya sangat dahsyat, bahkan penampilan INFEKSYS disana sangat sempurna sebab Pak IMAM menggunakan layar TV Flat jadi jernih sekali n terlihat besar. Karena atensi Bapak IMAM PRAYOGI kepada INFEKSYS yang sangat bagus bahkan hingga tampilan PC nya menggunakan Flat TV nya maka dengan ini INFEKSYS menobatkan beliau sebagai penerima apresiasi pertama dari INFEKSYS untuk kategori : BEST PERFORMANCE DEVICE 4 INFEKSYS.
Penulis : ios
9/24/2009
MBAH BOLIC DAN KABAR GEMBIRANYA!
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Yang Maha Pencipta, di malam itu Allah telah membuktikan kuasa-Nya dengan kembali memberikan amanat langsung pada hamba-Nya, Mbah Bolic ketiban syukur sangat besar karena telah dipercaya oleh pencipta-Nya untuk menjaga dan merawat amanat-nya di dunia, yaitu dengan kelahiran putrinya yang bernama ASYIFA AULIA RAMADHANI.
ASYIFA AULIA RAMADHANI telah lahir pada hari Kamis tanggal 17 September 2009 jam 22.00 WIB dari pasangan SETIAWAN AGUNG - HESTI NUR HIKMAH SARI.
Penulis : ios
BERITA MENGGEMPARKAN!
Beliau sangat apreciate sekali dengan kehadiran INFEKSYS di Kota Pangkal Perjuangan ini. Setelah berbincang-bincang dan berdiskusi tak lupa disisipi dengan bercanda gurau cukup lama, lalu beliau curhat kepada pasukan tempur INFEKSYS. Beliau berkata : "Saya asli NTT, disana masyarakat sangat haus akan teknologi karena mereka sangat membutuhkan jalur komunikasi dan informasi, bahkan kalau mau tahu cost/ biaya warnet disana perjam Rp. 25.000,- masyarakat tetap memburunya, oleh sebab itu saya terpacu untuk bisa memasyarakatkan IPTEK bagi masyarakat kampung halaman saya! Karenanya besar harapan saya supaya INFEKSYS bisa membantu mewujudkan impian saya ini."
Kang Billy juga menambahkan optimismenya kepada pasukan tempur INFEKSYS : "Saya percaya INFEKSYS adalah jawaban yang selama ini saya nanti." Ketika itu pasukan tempur INFEKSYS bereaksi antara kaget dan gembira akan apresiasi beliau, tak banyak yang dapat kami katakan kami hanya bisa berdo'a dan mengucap : "insya Allah akan kami usahakan."
Lama juga kami berbincang-bincang tak terasa jam dinding sudah menunjukkan angka 14.00 WIB akhirnya beliau (Kang Billy) hendak beranjak pulang kembali pada kegiatannya, namun sebelumnya beliau sempat berkata lagi : "Thanks INFEKSYS."
Terbukti apresiasi masyarakat terhadap INFEKSYS sangat tinggi! Thanks very very much...!!!! Mohon do'anya semoga INFEKSYS mampu mewujudkan impian masyarakat NTT. Aamiiiin....
Thanks 4 all d attention n apreciation from all d INFEKSYers's!
Penulis : ios
Akses Internet Unlimited di Rumah Anda
- Pemakaian Unlimited (tanpa batasan bandwith yg di download/upload)
- Biaya Fixed, hanya Rp 75.000,- per bulan !
- Kepastian Kualitas Koneksi sebelum langganan (Survey dan demo akan dilakukan langsung di rumah dan setelah diuji coba / disetujui untuk dipasang, baru akan dilakukan trial free 7 hari)
- Pemasangan maksimum 1 hari kerja setelah disetujui*)
- Kecepatan Akses yang menjanjikan, sinyal kencang
- Kemudahan,kedekatan dan kecepatan support pelanggan. Pelanggan cukup isi form registrasi dan menyiapkan bambu buat pemasangan wajan bolic.
- Jika ada kerusakan di alat, akan kami ganti dengan yang baru
- Koneksi 24 jam sehari 7 hari seminggu
Rudi CKSK
Manager Promosi dan Pemasaran INFEKSYS
email : infeksys.admin@gmail.com web: http://infeksys-karawang.blogspot.com
9/22/2009
INFEKSYS Tetap ONLINE saat LEBARAN
Gema takbir membahana ke seluruh penjuru dunia ini.. sebagai pertanda berakhirna bulan suci ramadhan yang penuh dengan Rahmat dan Hidayah dari Allah SWT. Umat muslim pun bersorak gembira karena esok harinya akan merayakan Idul fitri... Ada yang telah mudik, ada yang konfoi kendaraan dan ada yang tetap sibuk dengan kesibukkannya... itulah crew INFEKSYS...
Bahkan hari-hari crew INFEKSYS di selimuti suasana ceria karena:
1. Baru pada terima THR dari kerja keras 4 bulan ini
2. Komanda Infeksys (Agung) baru dapat momongan, putri pertamanya
3. Jumlah dan peminat INFEKSYS sudah lumayan banyak di beberapa blok
4. Target pasca Lebaran telah di siapkan...
Selama lebaran pun, crew INFEKSYS masih kelihatan mondar-mandir di kantor, apalagi setalh ada kejadian kebobolan (perampokkan) di salah satu ruko dekat kantor INFEKSYS, jadi sebagai antisipasi, crew INFEKSYS menjaga juga rukonya. Bahkan Adjie yang dari rengasdengklok juga akhirnya datang lebih cepat dari jadwalnya. sehingga pelayanan dan kualitas kami tetap bisa terjaga dan ruko juga aman karena ada crew yang jaga di lokasi.
Semoga perjuangan ini membuahkan hasil dengan pencapaian target untuk bisa menguasai pemakaian INFEKSYS menembus angka 10% dari jumlah KK ang ada di perumnas dan 50% dari jumlah blok yang ada di perum Bumi teluk jambe ini.
Dukungan dan partisipasi dari leader, crew dan pelanggan akan mampu mewujudkan perumnas bumi teluk jambe ini akan menjadi kampung IT pertama di kota karawang.
9/17/2009
Mengembangkan RT/RW Net di Karawang
Sumber: http://www.karawanginfo.com
Telukjambe Timur (KarIn) – Masih cenderung mahalnya ongkos akses internet berakibat pada cenderung masih terhambatnya masyarakat untuk menikmati berbagai manfaat dari teknologi internet ini. Terkait dengan itu, sebuah program bernama RT/RW-net merupakan solusi alternatif dalam hal tersebut. Tujuan utamanya yakni mempermudah masyarakat dalam menikmati layanan internet. Mempermudah dalam arti lebih hemat karena dijalankan secara swadaya masyarakat dengan cara patungan.
Menurut sumber-sumber yang KarIn telusuri, Istilah RT/RW-net ini muncul pertama kali pada tahun 1996 dari aktivitas Mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang (UMM) yang menyambungkan koneksi internet dari kostan ke kostan. Pada perkembangannya kemudian, konsep ini berkembang dari mulai menggunakan kabel LAN sampai pada akhirnya mengoptimalkan teknologi wireless. Dalam perkembangannya itu pula kemudian muncul istilah dan perangkat pendukung seperti wajanbolic dan sebagainya. Yang pasti, pada intinya RT/RW-net merupakan kata lain dari menikmati akses internet dengan cara patungan atau udunan. Berbagi koneksi antar rumah dan membayar tagihannya secara bersama-sama.
RT/RW-net Ala Infeksys
Bagaimana dengan di Karawang? Walaupun cenderung telat setidaknya konsep RT/RW-net ini mulai dijalankan. Konsep ini mulai dikembangkan tahun ini oleh sebuah kelompok usaha yang bermarkas di Perumnas Blok J Telukjambe Karawang. Infeksys begitu mereka menamakan dirinya. Infeksys merupakan singkatan dari Internet Frekuensi System, merupakan unit usaha hasil kerjasama kemitraan antara Warnet CyberNet dengan CKSK Group.
“Awalnya idenya adalah pengen internetan gratis dan bagaimana caranya warga disini mengakses internet secara lebih murah,” Ujar Agung Setiawan, Koordinator Infeksys, menuturkan pada KarIn setelah Kopdar Komunitas Blogger Karawang pada hari Minggu 6 September lalu yang bertempat di Café Pet milik Infeksys di Perumnss Telukjambe.
Ide internet murah dengan mengandalkan swadaya masyarakat itulah yang menjadi latarbelakang Agung dkk melalui Infeksys-nya. Teknisnya, setiap warga berlangganan internet pada Infeksys dengan membayar tarif sebesar 75 ribu rupiah perbulan. Harga ini, menurut Agung lebih murah dibandingkan jika warga harus berlanggan secara langsung ke pihak provider yang harganya paling murah adalah sekitar 125 ribuan. Kenapa bisa lebih murah? Dengan sederhana, Agung menuturkan karena sifatnya swadaya dan atau patungan maka biaya jadi lebih ringan karena bebannya dibagi. Jadi simpelnya, Infekys yang menyewa ke provider dan lalu membaginya ke warga yang menjadi klien dari infeksys.
Lebih lanjut Agung menjelaskan, Warga Perumnas Telukjambe yang ingin mendapatkan layanan akses internet 24 jam dengan kuota tak terbatas atau unlimited ini, hanya harus mempunyai komputer (PC), sebebihnya pihak Infeksys sendirilah yang akan membangun instalasi untuk menyambungkan komputer di rumah warga tersebut dengan tower Infeksys yang ada di kantor Infekys yang beralamat di Perum Telukjambe Blok J No.14 ini.
Adapun, perangkat utama yang digunakan untuk menghubungkan sinyal internet tersebut adalah dinamakan Wajanbolic. Sebuah wajan (alat masak) yang dirakit dengan kabel dan tiang yang dipasang diatap rumah warga untuk menangkap sinyal yang dipancarkan oleh Tower Infeksys. Sejauh ini, Agung menuturkan bahwa towernya sudah menjangkau jarak sejauh 20 Meter yang berarti bisa mengcover hampir seluruh wilayah Perumnas Telukjambe. Karena itu pula, jangan heran jika Anda main ke Perumas Telukjambe jika menemukan wajan-wajan berada di udara.
“Kalau untuk warga kita kasih biaya yang relatif murah, kalau nggak punya komputer kita bisa bantu kreditin,” ungkap Agung yang juga menjelaskan bahwa tidak ada pungutan untuk pemasangan dan penyedian Wajanbolic tersebut. Dengan kata lain, pihak infekyslah yang menyediakannya, warga hanya dipungut 75 ribu rupiah perbulan untuk iuran wajibnya. Selama sebulan ini, sebanyak 15 warga (rumah) di Perumnas Telukjambe sudah menjadi klien dari Infeksys.
Selain menyediakan layanan berbayar, dalam rangka misi sosialnya dalam memasyarakatkan internet khusus di Karawang dan dimulai dari Perumnas Telukjambe, Infekys pun menyediakan layanan hotspot. Sebuah area hotspot yang bisa diakses secara gratis dengan jangkauan seluas 200 meter dari Tower Infeksys. Maka dari itu, tidak heran jika setiap malamnya menurut pengakuan Rudi, Humas Infeksys, banyak warga yang berhotspotan ria di sekitaran markas Infeksys ini.
Untuk menyambut gairah berhotspotan itu pula sekaligus dalam rangka promosi, disediakan café dadakan yang dinamai Café Pet yang diambil dari istilah Kapepet (mendesak). Akibatnya, sejak kemunculan infekys dengan layanan hotspot ini khususnya Area Blok J menjadi lebih ramai. Beberapa tempat makan, toko dan warung diseputaran Markas Infeksys menjadi lebih ramai dengan orang-orang yang internetan dengan laptop sambil jajan.
“Sistem hotspot ini berguna juga dalam membangun tali silaturahmi dan bahkan malah terjadi pertemuan bisnis antar warga,” tutur Rudi yang berharap juga dengan program ini sekaligus membangun komunikasi yang lebih erat antar warga, khususnya warga di perumahan yang selama ini cenderung dianggap individualis.
Sedangkan melalui konsep RT/RW-net nya, Rudi menuturkan bahwa selain menghemat biaya, program ini juga bisa mempercepat pertukaran informasi dan mendukung pemasyarakatan internet itu sendiri. “Kalau seandainya setiap kawasan itu punya zona hotspot sendiri, transformasi informasi diantara mereka bisa lebih cepat. Kalau kita ngambil sisi hiburannya, misalnya bisa main game online antar warga kan seru!” Ujar Rudi.
Prosfek RT/RW-net di Lokasi Lain di Karawang
Apa yang dikembangkan Infeksys di Perumnas Telukjambe tentunya menarik jika dikembangkan dilokasi lainnya, khususnya di kawasan-kawasan yang ada di Karawang. Setidaknya, selain dalam rangka menawarkan solusi internetan lebih murah, program ini pun seperti yang diungkapkan Rudi dkk sekaligus akan lebih memasyarakatkan internet dalam rangka membuka arus transformasi informasi dan pengetahuan lebih luas bagi warga.Terkait dengan hal ini, Rudi dkk mengatakan bahwa program ini sangat mungkin untuk dikembangkan diwilayah lainnya di Karawang. Syaratnya, ada warga yang memiliki kemampuan dibidang IT atau minimal basic untuk menggarapnya, dan dalam hal ini Infeksys siap untuk membantu baik dalam membangun instalasi hingga pelatihan untuk SDM-nya.
Lebih jauh, selain akan memberikan manfaat bagi warga sekitar, sistem ini pun dengan sendirinya akan membuka lapangan kerja. Setidaknya jika misalnya di desa atau perumahan tertentu ada yang menjalankan project ini, maka selain medatangkan penghasilan kepada si pengelolanya juga memberikan penghidupan bagi rekan-rekannya yang direkrut untuk membantunya. Lebih dari itu, warga sekitar pun bisa mengakses internet dengan harga yang lebih terjangkau.
“Minimal system RT/RW-net ini bisa dijalankan jika ada warga yang siap berlangganan minimal 10 orang. Ini terkait dengan biaya untuk patungan bayar akses ke providernya,” ungkap Agung.
Sejauh ini, dituturkan oleh Nurdin, Bagian Administrasi Infeksys, memang harus diakui bahwa Karawang sendiri kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang teknologi informasi untuk mengembangkan konsep ini. Akibatnya yang terjadi di lapangan, warnet menjadi satu-satunya layanan jasa untuk menjadi perantara antara warga dengan provider. Padahal, untuk di kota-kota lain seperti Jakarta, Yogyakarta dan Bandung misalnya konsep RT/RW-net ini sudah lama dijalankan, terutama di kawasan kost-kostan dan perumahan.
“Kalau untuk karawang sendiri sementara ini kebanyakan konsumennya kalau pun ada paling cenderung kalangan perumahan. Kalau di desa-desa sih kan kita bisa hitung berapa yang punya komputer. Kita kan internet sistemnya bayar patungan, kalau nggak ada teman berarti bayar sendiri,” terang Nurdin.
Terkait dengan warung internet (Warnet) dan apakah kemudian program RT/RW-net ini akan menyaingi atau bahkan mendesak usaha-usaha warnet, Rudi dari Infeksys mengatakan justru sebaliknya. Program ini menurut Rudi bisa juga dikerjakan oleh warnet, dimana warnet bertindak sebagai penyedia layanan untuk menghubungkan internet dari rumah ke rumah. Untuk itu pula Ia dan Infeksys siap bermintra dengan warnet ataupun pihak-pihak khususnya di Karawang yang ingin mengembangkan konsep ini. Adapun mekanismenya bisa disimak di weblognya Infeksys yakni www.infeksys-karawang.blogspot.com
Itulah sekilas program RT/RW-net khususnya yang mulai dipelopori oleh Infeksys di Karawang. Setidaknya, ini menjadi salah satu rujukan dan rerensi bagi Warga Karawang khususnya dalam mencari solusi alternatif dalam mengakses internet secara lebih hemat. “Kalau bisa buat swadaya masyarakat. Di kawasan yang mungkin tadinya untuk mengajukan internet secara formal susah, dengan ini ada yang mengelola jadi lebih memudahkan bagi masyarakat,” ungkap Rudi menutup obrolannya dengan KarIn pada kesempatan itu. (Deni Andriana)